sehato.id - Di tengah maraknya tren hidup sehat, banyak orang kini beralih ke bahan makanan alami yang berasal dari alam, termasuk berbagai jenis sayuran lokal. Salah satu bahan makanan yang sering dipandang sebelah mata namun memiliki banyak manfaat adalah petai. Dikenal karena aromanya yang menyengat, petai ternyata menyimpan berbagai zat gizi penting yang bermanfaat untuk tubuh.
Petai atau Parkia speciosa termasuk dalam jenis polong-polongan
yang banyak dikonsumsi masyarakat Asia Tenggara. Meskipun aromanya khas dan
tajam, kandungan nutrisi di dalamnya membuat petai layak disebut sebagai
"superfood lokal." Mengonsumsi petai secara teratur dan dalam jumlah
yang tepat terbukti memberi dampak positif bagi berbagai aspek kesehatan.
Artikel ini akan membahas secara lengkap manfaat petai bagi kesehatan
dari sisi ilmiah, kandungan nutrisinya, serta cara mengonsumsinya agar tetap
menyehatkan. Yuk, gali lebih dalam dan temukan alasan kenapa petai layak masuk
daftar menu harian Anda.
Kandungan Nutrisi Petai dan Peran
Pentingnya untuk Tubuh
Untuk memahami manfaat petai bagi kesehatan, penting terlebih dahulu
mengetahui kandungan gizi di dalamnya. Petai mengandung:
- Protein nabati
- Serat tinggi
- Kalium
- Zat besi
- Fosfor
- Vitamin B1, B2, dan C
- Antioksidan seperti flavonoid dan
tanin
Kandungan kalium dalam petai sangat tinggi, bahkan melebihi pisang.
Kalium berperan penting dalam menjaga kestabilan tekanan darah, kontraksi otot,
dan fungsi jantung. Selain itu, serat dalam petai membantu melancarkan sistem
pencernaan serta menjaga berat badan ideal.
Dengan kombinasi tersebut, petai bukan hanya lezat tetapi juga sangat
bermanfaat sebagai sumber nutrisi alami.
Manfaat Petai bagi Kesehatan
Pencernaan
Salah satu manfaat petai bagi kesehatan yang paling dikenal adalah
kemampuannya dalam mendukung fungsi pencernaan. Kandungan serat larut dan tidak
larut dalam petai membantu memperlancar buang air besar serta mencegah
sembelit.
Selain itu, petai juga memiliki sifat antimikroba yang membantu menjaga
keseimbangan bakteri baik dalam usus. Serat dan zat aktif dalam petai juga
dapat membantu memperkuat dinding usus dan menurunkan risiko gangguan
pencernaan seperti sindrom iritasi usus (IBS).
Mengonsumsi petai dalam jumlah moderat dapat menjadi solusi alami untuk
menjaga kesehatan sistem cerna tanpa bergantung pada obat pencahar.
Efek Petai dalam Menurunkan Tekanan
Darah
Kandungan kalium yang tinggi dalam petai menjadikannya sangat bermanfaat
untuk menurunkan tekanan darah. Kalium bekerja dengan cara menyeimbangkan efek
natrium dalam tubuh dan merelaksasi dinding pembuluh darah, sehingga tekanan
darah menjadi lebih stabil.
Dalam penelitian yang diterbitkan di Journal of Hypertension,
makanan kaya kalium terbukti menurunkan risiko hipertensi secara signifikan.
Maka dari itu, petai dapat dijadikan salah satu sayuran fungsional untuk
penderita darah tinggi.
Namun, penting untuk tetap menjaga konsumsi natrium secara keseluruhan
agar manfaat kalium dalam petai tidak terhambat.
Manfaat Petai bagi Kesehatan Jantung
Manfaat petai bagi kesehatan jantung tidak bisa diabaikan. Selain kaya
kalium, petai juga mengandung antioksidan yang mampu mengurangi peradangan dan
stres oksidatif, dua faktor utama penyebab penyakit jantung.
Zat aktif dalam petai membantu menjaga elastisitas pembuluh darah dan
memperlancar sirkulasi. Selain itu, kandungan seratnya berperan dalam
menurunkan kadar kolesterol jahat (LDL) dalam darah. Kombinasi ini sangat baik
dalam menjaga fungsi jantung tetap optimal.
Dengan konsumsi yang bijak, petai bisa menjadi bagian dari pola makan
sehat untuk jantung.
Peran Petai dalam Mengontrol Gula
Darah
Petai juga memiliki efek positif dalam mengontrol kadar gula darah.
Kandungan seratnya memperlambat penyerapan glukosa ke dalam darah, sehingga
membantu menjaga kestabilan gula darah setelah makan.
Beberapa penelitian juga menunjukkan bahwa ekstrak petai memiliki efek
hipoglikemik, yang berarti dapat membantu menurunkan kadar gula darah. Oleh
karena itu, petai bisa menjadi pilihan sayur sehat untuk penderita prediabetes
maupun diabetes tipe 2.
Namun, tentu saja konsumsi petai harus dikombinasikan dengan pola makan
sehat dan gaya hidup aktif agar hasilnya maksimal.
Manfaat Petai bagi Kesehatan Ginjal
dan Saluran Kemih
Efek diuretik alami dari petai membuatnya bermanfaat untuk membantu kerja
ginjal dan melancarkan pengeluaran urin. Manfaat petai bagi kesehatan ginjal
terletak pada kemampuannya dalam membersihkan saluran kemih dari racun dan
bakteri.
Namun, bagi penderita penyakit ginjal kronis, konsumsi petai perlu
dikonsultasikan lebih dulu dengan dokter karena kandungan protein dan
belerangnya yang tinggi dapat menambah beban ginjal jika dikonsumsi berlebihan.
Sebagai detoks alami, petai bekerja optimal bila dikonsumsi bersamaan
dengan asupan air putih yang cukup.
Petai dan Perlindungan Terhadap
Radikal Bebas
Radikal bebas merupakan penyebab utama kerusakan sel yang berujung pada
penuaan dini dan berbagai penyakit kronis. Petai mengandung berbagai senyawa
antioksidan seperti flavonoid dan tanin yang efektif menangkal radikal bebas.
Antioksidan dalam petai membantu memperkuat sistem imun, melindungi sel
dari kerusakan, dan mengurangi peradangan dalam tubuh. Dengan demikian, petai
berperan dalam memperlambat proses penuaan serta mencegah berbagai penyakit
degeneratif.
Mengonsumsi makanan kaya antioksidan seperti petai merupakan bagian
penting dari strategi pencegahan penyakit di era modern.
Manfaat Petai bagi Kesehatan Mental
dan Suasana Hati
Jarang diketahui, ternyata petai juga bermanfaat bagi kesehatan mental.
Petai mengandung asam amino triptofan, yang berperan sebagai prekursor
serotonin—hormon yang berpengaruh pada suasana hati dan tidur.
Konsumsi petai secara rutin dapat membantu memperbaiki mood, mengurangi
stres, bahkan meringankan gejala depresi ringan. Dalam beberapa kasus, petai
juga dilaporkan dapat membantu penderita insomnia untuk tidur lebih nyenyak.
Makanan sederhana ini dapat menjadi salah satu pilihan alami dalam
menjaga kesehatan mental secara menyeluruh.
Cara Mengolah dan Mengonsumsi Petai
agar Tetap Menyehatkan
Meski manfaat petai bagi kesehatan sangat banyak, cara pengolahannya juga
perlu diperhatikan. Petai bisa dikonsumsi mentah, direbus, ditumis, atau
dibakar. Namun, cara terbaik adalah dengan mengukus atau merebusnya untuk
menjaga kandungan gizinya tetap utuh.
Menggoreng petai dengan minyak berlebih bisa merusak kandungan nutrisinya
dan menambah lemak jenuh yang tidak sehat. Selain itu, untuk mengurangi aroma
tajam, petai bisa direndam air garam sebentar sebelum dimasak.
Konsumsi petai yang disarankan adalah sekitar 5–10 biji per hari, tergantung kondisi tubuh. Jangan lupa untuk mengimbanginya dengan sayuran lain dan air putih yang cukup.